Senin, 30 Agustus 2010

sehari di kediaman RAsulullah

Kediaman Rasulullah
Izin telah diberikan, tibalah kita di dalam rumah
Rasulullah . Cobalah layangkan pandangan sejenak
ke sudut-sudut rumah, para sahabat radhiyallaahu
anhum akan menggambarkan kepada kita situasi di
dalamnya berupa peralatan dan perabotan dll.
Kita maklumi bersama bahwa tidaklah
diperkenankan melayangkan pandangan ke dalam
kamar atau rumah orang lain. Namun tujuan kita di
sini adalah untuk mengambil contoh dan teladan dari
rumah yang mulia tersebut. Rumah dengan
ketawadhu'an sebagai asasnya dan keimanan sebagai
modalnya. Dapat engkau lihat, dindingnya bersih dari
gambar-gambar makhluk bernyawa yang banyak
dipajang orang di rumah-rumah kebanyakan orang
pada hari ini. Padahal Rasulullah telah bersabda:
"Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang terdapat
padanya anjing atau gambar." (HR. Al-Bukhari)

Kemudian arahkan pandanganmu kepada
perabotan rumah yang biasa dipakai beliau sehari-
hari. Diriwayatkan dari Tsabit ia berkata: Anas
radhiyallaahu anhu memperlihatkan kepada kam
sebuah gelas terbuat dari kayu yang tebal dan disepuh dengan besi. Ia berkata: "Wahai Tsabit, inilah gelas
Rasulullah ." (HR. At-Tirmidzi)
Rasulullah biasa meminum air, nabidz (madu
dan susu),dengan gelas itu.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyalaahu
anhu ia berkata: "Rasulullah biasa bernafas tiga kali sewaktu minum."
(HR. Muttafaq 'alaih)
Yaitu bernafas di luar gelas. Beliau melarang
bernafas di dalam gelas sewaktu minum dan beliau
juga melarang meniup minuman. (Sebagaimana yang
disebutkan dalam HR. At-Tirmidzi)
Adapun baju perang yang biasa beliau kenakan
saat berjihad di medan peperangan, pada hari-hari
yang keras dan penuh kesulitan, sudah tidak
ditemukan lagi di rumah beliau. Rasulullah telah
menggadaikannya kepada seorang Yahudi dengan tiga
puluh sha' gandum, sebagaimana yang dituturkan
'Aisyah radhiyalaahu anha. Ketika Rasulullah wafat,
baju perang itu masih ada di tangan orang Yahudi
tersebut.
Beliau tidak pernah membuat kaget keluarga
atau membuat mereka takut. Namun beliau menemui
keluarga dengan sepengetahuan mereka dan dengan
memberi salam terlebih dahulu. (Lihat Zaadul Ma'aad
II/ hal 381)
Perhatikanlah dengan saksama hadits Rasulullah
berikut ini: "Alangkah beruntungnya orang yang mendapat hidayah
kepada Islam, lalu dia mencukupkan diri dengan kehidupan
yang sederhana serta bersikap qana'ah."
(HR. At-Tirmidzi)
Simaklah baik-baik hadits yang agung berikut ini: "Barangsiapa yang aman sentosa di tengah-tengah
kaumnya, sehat jasmaninya, lagi memiliki makan-an
pokoknya sehari-hari, maka seakan-akan ia telah
meraih dunia dengan segala isinya."
(HR. At-Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar