Selasa, 29 Desember 2009

IBU adalah malaikatmu di dunia

Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan dia bertanya kepada tuhannya ,:
“pada malaikat di sisi ku mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah”.
“Aku (Allah SWT) telah memilih malaikat untuk mu, ia akan menjaga dan mengasihimu”.
“tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk berbahagia”.
“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untuk mu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jauh lebih berbahagia”.
“dan apa yang saya lakukan saat saya ingin berbicara dengan-Mu ?”
“malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara kamu berdoa”.
“saya dengar di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya ?”
“malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan nyawa sekalipun”
“Tetapi aku akan bersedih kerena tidak melihat engkau lagi”
“malaikatmu akan meceritakan kapadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kau bisa kembali kepada-Ku walaupun Aku selalu berada di sisimu”.
“Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau beritahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
“kamu dapat memanggil malaikatmu IBU”.
Kenanglah ibu yang menyayangimu, untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi, ingatlah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan 2 selimut membakut tubuhmu. Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ?...dan ingatkah engkau air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?...seekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat engkau dilahirkan. Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyummu. Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa datang. Ketika ibu telah tiada, tidak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita, tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia. Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghinunya, yang ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya. Tidak ada lagi dan tidak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya. Kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu…ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya. Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya.
Ibu…maafkan aku, sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.